Selasa, 30 Juni 2020

Cabul Kebun Sawit

Cabul Kebun Sawit


Bengkulu Selatan.  
Seorang ayah melaporkan tindak pidana pencabulan yang dialami putrinya sebut saja Putih (17) pelajar yang beralamat di Jalan Talang Tinggi, Desa Ketaping, Kabupaten Bengkulu Selatan.

Kejadian naas tersebut terjadi pada hari Minggu (28/06/2020) sekira pukul 09.00 WIB di perkebunan sawit warga Jalan Batu Kuning.

Kabid Humas Kombespol. Sudarno. S. Sos, MH menjelaskan kronologis kejadian saat Putih berniat ingin pergi kerumah temannya untuk keperluan memasak bersama di rumah temannya.

“Pada saat ditengah jalan itulah korban dihadang oleh terlapor He, untuk memuaskan hawa nafsunya”, ungkapnya (30/06/2020) saat dikonfirmasi.

Korban juga diancam pelaku akan dibunuh apabila tidak menuruti kemauan pelaku. Akibat kalah tenaga korban akhirnya didorong jatuh tak bisa melawan.

Mengetahui hal tersebut, ayah korban kemudian melaporkan kejadian yang memilukan tersebut satu hari setelah kejadian ke Polres Bengkulu Selatan.

"Korban juga diancam akan dibunuh oleh terduga pelaku apabila tidak menuruti kemauannya, saat ini terduga pelaku sudah diamankan oleh polisi," kata Kabid Humas, Kombespol Sudarno. S. Sos, MH.

Ataran Lubuk Ipuah, Selasa (30/6/2020).

Sumber: Bengkulupost.com

#Serkai

Minggu, 07 Juni 2020

Simpelnya Bahasa Manna Bengkulu Selatan




Bahasa Manna Bengkulu Selatan Itu Simpel:

Inggris : Hard rice remaining at the            
               bottom of the pot
Indo      : Nasi keras yang tersisa di 
                dasar belanga
Manna  : KEGHAK

Inggris  : Flying very fast at night.
Indo      : Terbang sangat cepat di 
                 malam hari.
Manna  : BEDECUS

Inggris : The little red animal likes to 
                bite
Indo      : Binatang kecil berwarna 
                merah suka menggigit
Manna : TUNGAU

Inggris : Disturbing the peace or 
                others' job
Indo      : Menggangu ketenangan atau 
                pekerjaan orang
Manna : NGARUK

Inggris : Can't hear voice.
Indo      : Tak bisa mendengar.
Manna  : PEKAK

Inggris : Hitting something up near 
               the fire.
Indo      : Memanaskan sesuatu dekat 
                api
Manna : NYIGHANG

Inggris : Fear of something.
Indo     : Takut terhadap sesuatu.
Manna : BEBEGAU

Inggris : Lying face-up.
Indo      : Tidur menghadap ke atas.
Manna : NELENTANG

Inggris : Dislike to give.
Indo      : Tidak suka memberi
Manna  : PENGEHIT

Inggris  : Wait for a minute.
Indo       : Tunggu sebentar.
Manna  : JERANG 

Inggris : You do not use your brain.
Indo      : Kamu Tidak pakai otak. 
Manna : BIGAL

Inggris : Sleep snoring at night.
Indo      : Tidur mendengkur di malam 
                 hari.
Manna  : NGEGHUAH

Inggris : A tool to clamp something 
               in the kitchen.
Indo      : Alat penjepit sesuatu di dapur
Manna : Kighang

Inggris : It looks slovenly
Indo      : Kelihatan jorok
Manna : KUMUAH/Pidal/Kulat

Inggris : Fish is roasted on the fire
Indo      : Ikan dipangang di atas api
Manna : Napau

Inggris : Falling while walking.
Indo      : Jatuh saat berjalan
Manna : TELABUAH

Inggris : Angry rudely
Indo      : Marah dengan kasar
Manna : ENGGANAU

Inggris : Choking while eating
Indo      : Tersedak saat makan
Manna : TEBELEKIK

Inggris : Trembling in the cold.
Indo      : Gemetar karena kedinginan
Manna : ENJIJIR 

Inggris : The sea is shallow
Indo      : Lautnya dangkal
Manna : ASAT

Inggris : Shelter from the hot and 
                rain
Indo      : Berteduh karena panas dan 
                hujan
Manna : BELINDAP

Inggris : Bitten very hard.
Indo      : Digigit sangat keras
Manna : NYENGAM

Inggris : Chase by running fast.
Indo      : mengejar dengan berlari cepat.
Manna : ENJALUK

Inggris : Smelling liquid come out 
               from the ear.
Indo     : Cairan berbau yg keluar 
                dari telinga. 
Manna : TIGHUAK

Inggris  : Strong scent
Indo       : Bau menyengat
Manna  : Belibuak

Inggris : frequent bowel movement
Indo      : sering buang air besar
Manna : Tejalat

Tambahilah di komentar, 
Sekirau Riang, Bangga ngan Basau Kitau, Bagikah. Ngku umat keruan galau... 😂

Terimaukasih Lah Mbacau, Bacau jugau diau lainau awu 😁



#Serkai

Orang-orang Hebat Yang Pernah Memimpin Bengkulu Selatan


Beberapa kepala daerah (termasuk wakilnya) yang pernah menjabat di Kabupaten Bengkulu Selatan diantaranya adalah:


Bupati Manna–Kaur
NoBupatiMulai menjabatAkhir menjabatPrd.Ket.Wakil Bupati
1
Nanang Abdurahman
1945
1946
1
2
Rejamat
1946
1947
2
3
Merah Usman
1947
1948
3
Bupati Seluma–Manna–Kaur
4
Bachsir
1948
1949
4
Bupati Bengkulu Selatan
5
Bachsir
1949
1950
5
6
Abdul Wahid
1950
1952
6
7
Mas Agus Abdurahman
1952
1953
7
8
Muhpian (Tengku Bangsa Raja)
1953
1956
8
9
Mohammad Amin
1956
1957
9
10
Muhammad Umar Siregar
1957
1958
10
11
Rejamat
1958
1960
11
12
Muhammad Adil
1960
1962
12
13
Bahmada Rustam
1962
1967
13
14
Sadjohan
1967
1972
14
15
Buldani Masik
1972
1977
15
16
Z.A Syahril
1977
1983
16
17
Murman Affandi
1983
1988
17
18
Drs. H.
Adjis Ahmad
1988
1993
18
19
Drs.
Salman Rupni
1993
1998
19
20
Drs.
Iskandar Dayok
1998
2003
20
H.
Hasmadi Hamid
21
H.
Fauzan Djamil
SH
2004
2009
21
Jani Hairin
SH
Agusrin Maryono Najamuddin
ST
2009
2010
H.
Asnawi A. Lamat
2010
2010
22
H.
Reskan Effendi Awaluddin
SE
16 September 2010
16 September 2015
22
Dr. drh. H.
Rohidin Mersyah
MMA
Din Ikhwan
S.Sos
15 Oktober 2015
17 Februari 2016

23


24
H.
Dirwan Mahmud
SH


Gusnan Mulyadi
S.E., M.M.

17 Februari 2016


15 Mei 2019

17 Februari 2021




23




Gusnan Mulyadi
S.E., M.M.

Rifai Tajudin



Semoga Bermanfaat 😍

Selalu Menerima Tanggapan dan Saran Pembaca ✌

Silakan berkunjung ke sini
https://www.youtube.com/channel/UCl9Xym00vWzcJXp5DsxB5Tg

Sejarah Panjang Meriam Honisuit Bengkulu

Meriam Honisuit merupakan senjata buatan Inggris. Senjata ini dibawa oleh Jepang saat menjajah Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Sulit untuk mencari literatur lengkap mengenai keberadaan meriam Honisuit di Bengkulu. Honisuit memiliki panjang laras sekitar 3,4 meter, bobot meriam mencapai 2,2 ton, dengan kaliber 19 sentimeter. Meriam ini dibawa oleh tentara Jepang ke Kota Manna, ibu kota Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 1942 untuk menjaga pertahanan garis pantai Bengkulu Selatan dari ancaman musuh Jepang saat itu. Pada 10 januari 2008, Meriam Honisuit atas kesepakatan Dinas Purbakala Provinsi Jambi dan Pemda Bengkulu Selatan dipindahkan ke Bundaran Jalan Raya Padang Panjang, Kota Manna di dekat kantor Bupati Bengkulu Selatan. Beberapa masyarakat mengungkapkan, dahulu, meriam ini dilengkapi oleh beberapa meriam lain yang memiliki lebih dari tiga laras (multi laras), namun hingga kini tak diketahui secara pasti di mana senjata meriam multi laras itu.

https://www.youtube.com/channel/UCl9Xym00vWzcJXp5DsxB5Tg?view_as=subscriber

Sejarah Bengkulu Selatan

Kabupaten Bengkulu Selatan berdiri berdasarkan Keputusan Gubernur Militer Daerah Militer Istimewa Sumatera Selatan pada tanggal 8 Maret 1949 Nomor GB/ 27/ 1949, tentang pengangkatan Baksir sebagai Bupati Bengkulu Selatan (sebelumnya bernama Kabupaten Manna Kaur 1945 – 1948 dan Kabupaten Seluma Manna Kaur 1948 – 1949). 
Pada perkembangan selanjutnya dikuatkan dengan Surat Keputusan Presiden RI tanggal 14 November 1956 dengan Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1956 (Tambahan Lembaran Negara 109).

Beberapa kepala daerah (termasuk wakilnya) yang pernah menjabat di Kabupaten Bengkulu Selatan diantaranya adalah:

I. Kabupaten Manna-Kaur
- Bupati Nanang Abdurahman (1945 - 1946)
- Bupati Rejamat (1946 - 1947)
- Bupati Merah Usman (1947 - 1948)

II. Kabupaten Seluma Manna Kaur
- Bupati Bachsir (1948 - 1949)

III. Kabupaten Bengkulu Selatan
- Bupati Bachsir (1949 - 1950)
- Bupati Abdul Wahid (1950 - 1952)
- Bupati Mas Agus Abdurahman (1952 - 1953)
- Bupati Muhpian (Gelar Tengku Bangsa Raja) (1953 - 1956)
- Bupati Mohamad Amin (1956 - 1957)
- Bupati Muhamad Umar Seregar (1957 - 1958)
- Bupati Rejamat (1958 - 1960)
- Bupati KDH Tk II Muhammad Adil (1960 - 1962)
- Bupati KDH Bahmada Rustam (1962 - 1967)
- Bupati KDH Sadjohan (1967 - 1972)
- Bupati KDH Buldani Masik (1972 - 1977)
- Bupati KDH Z.A. Syahril (1977 - 1983)
- Bupati KDH Murman Afandi (1983 - 1988)
- Bupati KDH Drs. H. Adjis Ahmad (1988 - 1993)
- Bupati KDH Drs. Salman Rupni (1993 - 1998)
- Bupati KDH Drs. Iskandar Dayok dan H. Hasmadi Hamid (1998 - 2003)
- Bupati H. Fauzan Djamil, SH dan Jani Hairin, SH (2004 - 2010)
- Bupati H. Reskan Effendi Awaluddin, SE, dan Dr. DRH. Rohidin Mersyah, MMA (2010)
- Bupati Dirwan Mahmud
- Bupati Gusnan Mulyadi 

Berdasarkan Kesepakatan Masyarakat Rakyat tanggal 7 Juni 2005, dikuatkan oleh Perda No. 20 tanggal 31 Desember 2005 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah No. 13 Tanggal 2 Januari 2006 Seri C maka tanggal 8 Maret ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Bengkulu Selatan.
Berdasarkan Undang- undang Nomor: 03 Tahun 2003 Kabupaten Bengkulu Selatan mengalami pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Kaur, Seluma dan Bengkulu Selatan.
Kabupaten Bengkulu Selatan juga dikenal dengan sebutan Seraway.
Asal nama Seraway dikaitkan dengan dua pendapat yaitu :
1. Seraway berasal kata sauai yang maksudnya cabang dua buah sungai yaitu sungai Musi dan Sungai Seluma yang dibatasi oleh Bukit Capang.
2. Seraway berasal kata dari seran yang artinya celaka (celako). Ini dihubungkan dengan suatu legenda dimana seorang anak raja dari hulu karena menderita penyakit menular lalu dibuang (dihanyutkan) ke sungai dan terdampar dimana anak raja inilah yang mendirikan kerajaan ini.
Kerajaan Seraway terpisah dengan Kerajaan Bengkulu (Bangkahulu). Kerajaan ini ditemui antara daerah sungai Jenggalu sampai ke muara sungai Bengkenang namun kerajaan ini akhirnya terpecah- pecah menjadi kerajaan kecil yang disebut margo (marga).

Marga dipimpin oleh seorang datuk dan membawahi beberapa desa/ dusun.
Marga- marga di Kabupaten Bengkulu Selatan itu adalah Pasar Manna, VII Pucukan, Anak Lubuk Sirih, Anak Dusun Tinggi, Kedurang, Ulu Manna Ilir, Ulu Manna Ulu, Anak Gumay dan Tanjung Raya. Namun mereka bersatu atas dasar satu kesatuan dan satu keturunan dan satu rumpun bahasa.
Bahasa di Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari dua bahasa asli yaitu bahasa Pasemah yang banyak dipakai dari muara sungai Kedurang sampai dengan perbatasan Kabupaten Kaur sedangkan mayoritas menggunakan bahasa Seraway yang merupakan turunan dari bahasa Melayu.
Berdasarkan Sensus Penduduk 2000 suku bangsa di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah Serawai 76,87 persen, Pasemah 13,39 persen, Jawa 2,89 persen, Minangkabau 2,21 persen, Melayu 1,06 persen, Sunda 0,95 persen, Batak 0,73 persen dan lainnya 1,89 persen.
Kabupaten Bengkulu Selatan beribukota di Manna (lihat peta) dan dalam sejarahnya pernah disinggahi oleh Patih Gajah Mada dan menyusuri sungai Air Manna.

Penduduk Berdasarkan Sensus Penduduk 2000, suku bangsa di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah :    Serawai: 76,87 persen.
Pasemah: 13,39 persen.
Jawa: 2,89 persen.
Minangkabau: 2,21 persen.
Melayu: 1,06 persen.
Sunda: 0,95 persen.
Batak: 0,73 persen.
Lainnya: 1,89 persen

KecamatanKota Manna merupakan ibukota kabupaten bengkulu selatan akan dinaikkan menjadi kotamadya. Terdiri dari 11 kecamatan:
Kota Manna
Manna
Pasar Manna
Ulu Manna
Pino
Pino Raya
Seginim
Bunga Mas
Kedurang
Kedurang Hilir dan,
Air Nipis



Suasana Perkebunan Petani Kopi